Kebudayaan

Di Bengkulu selain kaya tempat wisata, juga akan kaya budaya terdapat banyak suku bangsa dalam propinsi bengkulu saja.diantaranya Suku muko-muko mendiami wilayah Mukomuko, terdapat suku pekal mereka mendiami daerah Mukomuko dan Bengkulu utara, Suku Rejang, Suku Lembak, Suku Serawai, Suku Pasemah, Kaur dan Suku-suku Pribumi Engganau.

terdapat upacara adat yang terkenal setiap tahun diadakan dari 1 sampai 10 Muharram. upacara tabot merupakan tradisi sebagian masyarakat bengkulu, untuk mengenang peristiwa tragis kematian Cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Abi Thalib, dalam peperangan dengan pasukan Ubaidilah bin Zaid di padang Karbala Irak, pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriyah. upacara ini diadakan selama 10 hari
Prosesi Upacara Tabot dilaksanakan dengan cara mengarak sebuah bangunan yang menyerupai menara bertingkat. Bentuk bangunan Tabot bertingkat-tingkat seperti menara masjid dengan lebar lantai dasar 1,5-3 meter, dengan ketinggian 5-12 meter. Besar kecilnya bentuk bangunan Tabot tergantung dari kemampuan dan keinginan dari para pembuat Tabot itu sendiri. Bangunan bertingkat yang dihiasi tersebut dibuat dari kerangka kayu, bambu, dan rumbia yang keseluruhan bangunan itu dilapisi kertas berwarna-warni dengan berbagai motif ornamentasi serta ditambah dengan hiasan berbagai bentuk bunga yang dibuat dari kertas (ibid.).

Tidak ada catatan tertulis sejak kapan upacara Tabot mulai dikenal di Bengkulu. Namun, diduga kuat bahwa tradisi yang berangkat dari upacara berkabung para penganut paham Syi`ah ini dibawa oleh para tukang yang membangun Benteng Marlborough (1718—1719) di Bengkulu. Para tukang bangunan tersebut, didatangkan oleh Inggris dari Madras dan Bengali di bagian selatan India yang kebetulan merupakan penganut Islam Syi`ah (Ibid.). Para pekerja yang dipimpin oleh Imam Senggolo alias Syekh Burhanuddin ini merasa cocok dengan kehidupan di Bengkulu. Mereka memutuskan tinggal dan mendirikan permukiman baru yang disebut Berkas, sekarang dikenal dengan nama Kelurahan Tengah Padang. Tradisi ini kemudian diwariskan kepada keturunan mereka yang telah berasimilasi dengan masyarakat Bengkulu asli dan menghasilkan keturunan yang dikenal dengan sebutan orang-orang Sipai
Rumah Adat:
Karena memiliki banyak suku bangsa berarti juga memiliki banyak Rumah adat
Bubungan Limau
Rumah adat Suku Rejang

Makanan Khas Bengkulu

1. Gulai Tempuyak

Gulai Tempuyak yang kini lebih dikenal dengan nama "Tempoyak" adalah merupakan salah satu makanan khas Bengkulu, sama seperti daerah lain yang ada di Sumatera dan Kalimantan yang ketersediaan buah durian yang melimpah, tempoyak merupakan makanan yang dibanggakan.
Berbeda dengan daerah lain, Tempuyak Bengkulu di buat dari buah Durian segar (bukan durian busuk), yang di-fragmentasi selama 1 atau 2 hari (tergantung bakal pemakaian), dengan dibubuhi garam secukupnya, dan ditutupi dengan sambal.
Di Bengkulu Tempoyak akan dipadukan dengan udang, sementara daerah lain dimasak dengan ikan. Disajikan dengan rasa pedas yang memikat akan menambah nikmat sambal tempuyak ini.
kayak gini neh wujudnya...
2.Juada Tat
Kue Tat (Juada Tat) ataupun sering disebut Juada Bay Tat, merupakan kue khas Bengkulu. Tampilannya berbentuk segi empat seperti tart namun dengan tampilan seperti pie (bulat), dengan dilapisi selai nenas.
Konon kue ini dulu merupakan makanan khas para raja Bengkulu. Setiap daerah tentunya memiliki makanan unik dan khas tersendiri, termasuk Bengkulu. Meskipun nama Juada Bay Tat sedikit beraksen oriental namun Juada Bay Tat ternyata merupakan nama daerah asli di Bengkulu sana. Kata 'Bay' sendiri berarti induk sementara 'Tat' berarti kue tart. Nah, boleh dibilang kalau Juada Bay Tat merupakan kue tartnya orang Bengkulu.

Dalam perkembangannya Juada Tat ini tidak hanya berbentuk bulat, juga mengalami modifikasi bentuk seperti bentuk segi empat dll. Terbuat dari tepung gandum, gula pasir, telur ayam dan mentega. Setelah kue jadi kemudian barulah dioleskan diatasnya. Rasanya lembut dan sedikit renyah dengan manis selai nenas yang manis mengigit membuat kue ini banyak disukai. Sayangnya Juada Bay Tat belum sepopuler kue-kue tradisional lainnya yang bisa mudah dijumpai di Jakarta. Meskipun Juada Bay Tat sudah ada sejak jaman dahulu dan menjadi makanan khas para raja Bengkulu. Sekarang Bay Tat banyak dijual di kedai oleh-oleh Bengkulu yang menjual snack seperti punai, manisan terong, kue siput, dll. Kecintaan masyarakat Bengkulu terhadap Juada Bay Tat membuat makanan ini menjadi simbol pariwisata Bengkulu. Selain banyak dihidangkan pada saat acara kebesaran Bengkulu, Juada Bay Tat juga menjadi oleh-oleh yang paling banyak dicari. Nah, kalau jalan-jalan ke Bengkulu jangan lupa beli Juada Bay Tat yach